Selasa, 13 Maret 2012

Mama.. I love You..

Mama...
Jika jarak dapat aku lipat
Waktu yang berjalan juga tidak begitu cepat
Maka kuputuskan untuk segera mendapat arti seorang sahabat
Dari senyuman seorang ibu hebat, kuat dan tegar
Yang mengajarkanku kebaikan tanpa lalai meskipun sesaat
Yang aku kenal bukan dari harkat dan martabat
Tetapi dari belaian tangannya yang bersahabat

Mama...
Ketika hembusan angin membawaku. Menuju ke kediaman akhir kehidupan duniaku. Harapanku darimu hanyalah satu. Maafkanlah segala khilaf dan perbuatan burukku. Mohonkanlah ampun untukku... Do'akanlah selalu anakmu... Semoga ketika aku ditanya malaikat yg diciptakan oleh Rabb-ku. Tentang siapa Rabb-ku, siapa Nabi-ku dan apa Agama-ku... Dapat aku jawab meskipun deraian air mata membasahi kedua pipi anakmu ini. Karena sesungguhnya aku hanya berharap senyum indah dari wajah teduhmu...

Mama...
Apa yang seharusnya aku lakukan jika aku bersalah padamu...
Aku tahu bahwa hatimu lebih indah dari sekuntum bunga mawar merah dan lebih mahal dari permata berwarna biru. Dan seulas senyum yang senantiasa menghiasi wajah teduhmu... Adalah hal yang sangat indah dan senantiasa teringat olehku dalam kesendirianku. Tapi apakah engkau tahu mama... Ketika aku berucap bahwa aku bersalah kepadamu... Maka angin, langit, dan awan biru semua membisu... Mereka tidak memperdulikanku dan marah karena tingkah burukku kepadamu...Dan aku pun hanya berharap maaf dari hati ikhlasmu... Karena sesungguhnya maafmu adalah pelangi terindah yang pernah aku miliki dalam hidupku di tempat singgahku...

Mama...
Ketika aku melihatmu
Entah kenapa terpancar dari wajah teduhmu ketenangan
Terbersit dari senyummu keindahan
Dan terasa lebih indah, jika aku ceritakan semua ini
Aku ceritakan kepada bintang yang berkilauan di langit-Nya

Mama...
Izinkanlah aku menangis
Jika air matamu terjatuh karena kedurhakaanku
Kedua tanganmu memelukku karena kerinduanmu padaku
Bibir dan lisanmu yg kau basahi dengan dzikir dan do'a kepada-Nya
Demi mengharapkan keshalihan agama dan akhlakku...

Mama...
Ketika detak jantungku mulai berdetak kencang
Dan terasa seolah-olah akan terhenti seketika....
Saraf dlmm tubuhku mulai merasakan sakit yg tdk akan terobati
Denyut nafas dalam jiwaku mulai terasa berhenti tiba-tiba..........
Maka, hanya kalimat maaf yg masih terlantun lembut dari lubuk hati kecilku ini. Untukmu, seorang ibu penuh kasih dan cinta yang telah memberikanku kehangatan dan kecupan mesra di pipi........

Love you until the end Mom
Semoga Allah SWT berkenan mempersatukan keluarga kita di surga Firdaus-Nya. Aamiin Yaa Robbal 'Aalamiin. Qobul Yaa Mujiib

"Ibumu telah mengandungmu di dalam perutnya selama sembilan bulan seolah-olah sembilan tahun. Dia bersusah payah ketika melahirkanmu yang hampir saja menghilangkan nyawanya. Dia telah menyusuimu dari putingnya dan ia hilangkan rasa kantuknya demi menjagamu. Dia cuci kotoranmu dengan tangan kirinya, dia utamakan dirimu di atas dirinya serta atas makananya. dia jadiakan pangkuannya sebagai ayunanmu. Dia telah memberimu semua kebaikan dan apabila kamu sakit atau mengeluh, tampak darinya kesusahan yang luar biasa dan panjang sekali kesedihannya dan dia keluarkan harta untuk membayar dokter yang mengobatimu.Betapa banyak kebaikan ibu, sedang engkau balas dengan akhlak yang tidak baik. Engkau kenyang dalam keadaan dia lapar. Engkau puas dalam keadaan dia haus. Engkau endahulukan berbuat baik kepada istri/suami dan anakmu daripada ibumu. Engkau lupakan semua kebaiakan yang pernah ia perbuat. Engkau kira ibumu ada di sisimu umurnya bakal panjang padahal umurnya pendek. Engkau tinggalkan padahal dia tidak mempunyai penolong selain dirimu. Padahal Allah telah melarangmu berkata "ah" dan Allah telah mencelamu dengan celaan yang lembut. Engkau akan disiksa di dunia dengan durhakanya anak-anakmu kepadamu. Allah akan membalas di akhirat dengan dijauhkan dari Allah Rabbul'aalamiin. Apakah engkau tidak ingat, dia adalah selimutmu ketika engkau kedinginan. Dia adalah peneduhmu ketika engkau kepanasan. Engkau adalah buah hatinya, sedangkan dirimu tidak pernah meletakkan ibu dalam hatimu. Lalu dimanakah hati kecilmu....???? Sudahkah ia mati sebelum nafas anda berhenti... " (Imam Adz-Dzahabi)
♥ Najah Hannan El-Azhisy ♥
Source : 
(●*∩_∩*●) Lá Tahzan, Innallaha Ma'na (●*∩_∩*●)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar